Kumpulan Wallpaper Elemen Api, Air, Tanah dan Udara Keren Banget Gan

Assalamualaikum warahmatulillahi wabarakatu,,,,, Selamat datang di LingkaranDunia. kami sangat senang atas kunjungan teman-teman di blog ini dan kami akan senang hati menyambut kunjungan anda. Kali ini kami membagikan wallpaper keren yang tak kala keren dengan wallpaper yang lain, yah bisa dikatakan masi kuarang orang memiliki, kalau menurut saya itu bagus banget buat teman-teman agar tampil beda dengan yang lainya sehingga anda memberikan keunikan tersendiri. Maka dari itu silahkan di miliki wallpaper ini sekarang juga, buatlah HP kamu atau PC kamu menjadi makin keren dengan memasang Wallpaper ini. Mungkin teman-teman suda ngga sabaran melihat wallpaper yang kami sajikan.

Definisi Wallpaper – Sebuah grafis atau foto yang berfungsi sebagai latar belakang untuk di layar grafis lainnya, biasanya pada home screen, lock screen, atau menu utama yang bisa disesuaikan oleh pengguna. Dalam perangkat desktop seperti komputer atau Laptop, Wallpaper juga memiliki arti yang sama.

http://amirakostader.blogspot.co.id/2017/01/wallpaper-elemen-api-air-tanah-dan.html





Keopuleran wallpaper dinding pertama kali terjadi di antara kalangan bangsawan Eropa selama zaman Renaissance. Hal ini dari pengenalan teknik seni grafis ukiran kayu yang membuat produk dicetak lebih, dan tersedia selama periode, pertumbuhan social dan teknologi.


Sebelum adanya wallpaper dinding, masyarakat kelas atas/ bangsawan Eropa menghias dinding rumah megah mereka dengan menggunakan permadani. Namun, hal ini membutuhkan biaya yang sangat mahal, dan hanya tersedia untuk masyarakat yang paling makmur. Hal inilah yang menjadi cikal bakal dari pembuatan wallpaper. Dengan diperkenalkannya metode pencetakan baru selama masa Renaissance masyarakat kelas atas yang kurang makmur berpaling ke wallpaper untuk menghias rumah mereka.


Jenis pertama wallpaper dinding dicetak menyerupai motif yang sangat mirip dengan motif yang ada di permadani. Seiiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, jenis atau ragam bentuk wallpaper di zaman sekarang ini tentulah sangat beragam.

Teknik-teknik utama yang digunakan dalam sejarah adalah : lukisan Tangan , cetakan woodblock ( keseluruhan yang paling umum ) , stensil , dan berbagai jenis mesin – cetak.

Dahulu, wallpaper menggunakan teknik seni grafis dari ukiran kayu , teknik ini menjadi popular diantara bangsawan di zaman Renaissance Eropa. Masyarakat Elit terus menggantung permadani besar pada dinding rumah mereka , Selayaknya para bangsawan di Abad Pertengahan . Permadani ini menambahkan warna pada ruangan serta menyediakan lapisan isolasi antara dinding batu dan ruangan , sehingga menahan panas di dalam ruangan . Namun, permadani ini sangat mahal dan sehingga hanya orang yang sangat kaya mampu membelinya. Anggota elit yang kurang mampu, tidak dapat membeli permadani karena harganya yang mahal atau mencegah terjadinya perang harga perdagangan internasional , mereka berpaling ke wallpaper untuk mencerahkan kamar mereka .


Wallpaper dulunya menampilkan corak mirip dengan yang digambarkan pada permadani , dan lembaran kertas besar yang kadang-kadang tergantung longgar di dinding , dalam gaya permadani , seperti yang banyak ditemui sekarang ini. Cetakan biasanya ditempelkan ke dinding , bukannya dibingkai atau digantung.


Ukuran-ukuran terbesar dari cetakan , yang biasanya terdiri atas beberapa lembar, mungkin karena tujuan utamanya untuk ditempelkan ke dinding. Beberapa seniman penting yang membuat potongan tersebut – terutama Albrecht Dürer , yang bekerja pada kedua cetakan besar gambar maupun ornamen cetak – menemukannya untuk dipasang pada dinding. Cetak gambar terbesar adalah The Triumphal Arch ditugaskan oleh Kaisar Romawi Suci Maximilian I dan selesai pada 1515. Ini diukur 3.57 kolosal oleh 2,95 meter , terdiri dari 192 lembar , dan dicetak dalam edisi pertama 700 eksemplar, dimaksudkan untuk digantung di istana dan khususnya balai kota , setelah diwarnai dengan lukisan tangan.

SHARE

akostader

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar