Dajjal merupakan sosok makhluk bermata satu yang menjadi musuh besar Islam. Kehadirannya merupakan pertanda dunia memasuki akhir zaman. Ketika Dajjal muncul, maka semesta harus siap menghadapi kehancuran.
Konon kini sudah banyak manusia yang menjadi pengikutnya. Alam pun sudah memberikan isyarat akan kemunculannya. Mulai dari menyusutnya sungai Tiberias, sampai turunnya salju di kawasan Jazirah Arab yang kian meluas.
Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan jika Dajjal akan muncul pertama kali di wilayah Timur. Konon, banyak pihak yang mengatakan jika wilayah itu adalah negara Iran. Benarkah demikian? Berikut ulasannya.
Sebagai umat Islam, pasti sangat familiar dengan nama Dajjal. Makhluk ini adalah musuh besar selain Iblis dan setan. Kabar tentangnya disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam hadist-hadistnya.
Sebagai Muslim, berita ini merupakan sebuah kabar yang pasti karena disampaikan langsung oleh sang Pembawa Kabar dari Tuhan semesta alam. Perkara Dajjal adalah masalah akidah dan keyakinan, sehingga apapun tentangnya, umat sudah harus siap dengan berbagai persiapan.
Konon dikabarkan, jika Nabi Muhammad SAW bersabda, jika Al Masih Ad Dajjal akan muncul di wilayah Timur. Hal ini diterangkan dalam beberapa riwayat. Salah satunya dari Fatimah binti Qais yang mendengar jika Nabi Muhammad
"Tidaklah dia (Dajjal) di laut syam, atau laut Yaman, tidak. Tetapi dari arah Timur. Dia dari arah Timur, dia dari arah Timur.." dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Timur. (HR. Muslim 2942, dan Abu Daud 4326).
Lantas apakah makna Arah Timur ini? Ternyata dalam bahasa syariat, mata angin hanya memiliki empat arah, yakni utara, selatan, timur, dan barat. Arah seperti tenggara, timur laut, barat daya, atau barat laut tidak dikenal dalam syariat.
Maka dari itu ketika Nabi menjelaskan tentang kiblat Kota Madinah, Beliau memerintahkan agar penduduk kota menghadap antara timur dan barat. Kota Madinah, berada di utara Mekah. Selama penduduk Madinah menghadap ke arah selatan (antara timur dan barat) maka dia dianggap telah menghadap kiblat.
"Daerah antara timur dan barat adalah kiblat." (HR. Nasai 2243, Turmudzi 342, Ibnu Majah 1011 dan dishahihkan al-Albani).
Kembali ke fokus Dajjal muncul di Iran. Seperti dijelaskan di atas, jika Nabi Muhammad SAW menjelaskan jika nantinya Dajjal keluar dari arah timur. Namun dalam riwayat ini Nabi tidak menjelaskan secara pasti, timur yang mana si Dajjal akan muncul.
Jika dipahami secara syariat, maka yang termasuk didaerah timur antara utara dan selatan kota Madinah adalah daerah Saudi timur, Irak, Iran, dan negara-negara asia timur.
Namun ternyata, ada riwayat lain yang menegaskan tentang kota yang menjadi tempat keluarnya Dajjal. Dari Abu Bakr ash-Shidiq radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Dajjal keluar dari daerah di sebelah Timur, namanya Khurasan." (HR. Ahmad 33, Tumudzi 2237, Ibnu Majah 4072, dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Riwayat lain dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi." (HR. Ahmad 13344, Abu Yala al-Mushili dalam musnadnya 3639, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan: "Pertama mulai munculnya Dajjal di Asbahan, tepatnya di dataran bebatuan, yang dinamakan kampung Yahudiyah. Dajjal dibela oleh 70 ribu orang yahudi dari penduduk Asbahan." (An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Hal. 59).
Dua riwayat ini terlihat saling bertentangan, dimana khurasan terdiri dari Nishapur (Iran), Herat (Afganistan), Merv (Turkmenistan), dan berbagai negeri di Selatan sungai Jihun (sungai Amu Darya) (Mujam al-Buldan, 2:350).
Sedangkan Asbahan atau sering juga disebut Asfahan adalah wilayah Iran dan berada 340 km di Selatan Teheran. Ketika Bukhtanshar menyerang Baitul Maqdis dan menjadikan penduduknya sebagai tawanan, bersama orang Yahudi. Kemudian mereka ditempatkan di Asfahan. Akhirnya wilayah tersebut dinamakan kampung Yahudiyah. Ibu kota Asfahan saat ini adalah Yahudiyah (Mujam al-Buldan, 1:208).
Namun jika dilihat dari peta negara Iran, Khurasan dan Asfahan berimpit di bagian Timur Laut wilayah Iran. Hanya Allah SWT yang mengetahui pasti dari titik mana Dajjal akan muncul, yang pastinya dari 2 titik tersebut. Dan satu yang pasti, jika nanti saat kemunculannya Dajjal akan diikuti oleh banyak orang Yahudi.
Ternyata fakta ini kini kian terlihat. Berdasarkan catatan dari Frances Harrison, BBC News pada tahun 2006 lalu, ada sekitar 25 ribu Yahudi yang berdiam di negeri Iran. Meskipun lagaknya melawan zionis, tapi Iran menjadi tempat yang aman bagi Yahudi.
Pemimpin komunitas Yahudi Iran, Mr. Hammami mengaku bahwa Khomaini membedakan antara Yahudi dan Zionis. Dan dia mendukung Yahudi. Dari sinilah Kita bisa mendapatkan jawaban, mengapa Dajjal muncul di Iran. Wallahu A'lam Bishawab
sumber infoyunik.com
Konon kini sudah banyak manusia yang menjadi pengikutnya. Alam pun sudah memberikan isyarat akan kemunculannya. Mulai dari menyusutnya sungai Tiberias, sampai turunnya salju di kawasan Jazirah Arab yang kian meluas.
Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan jika Dajjal akan muncul pertama kali di wilayah Timur. Konon, banyak pihak yang mengatakan jika wilayah itu adalah negara Iran. Benarkah demikian? Berikut ulasannya.
Sebagai umat Islam, pasti sangat familiar dengan nama Dajjal. Makhluk ini adalah musuh besar selain Iblis dan setan. Kabar tentangnya disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam hadist-hadistnya.
Sebagai Muslim, berita ini merupakan sebuah kabar yang pasti karena disampaikan langsung oleh sang Pembawa Kabar dari Tuhan semesta alam. Perkara Dajjal adalah masalah akidah dan keyakinan, sehingga apapun tentangnya, umat sudah harus siap dengan berbagai persiapan.
Konon dikabarkan, jika Nabi Muhammad SAW bersabda, jika Al Masih Ad Dajjal akan muncul di wilayah Timur. Hal ini diterangkan dalam beberapa riwayat. Salah satunya dari Fatimah binti Qais yang mendengar jika Nabi Muhammad
"Tidaklah dia (Dajjal) di laut syam, atau laut Yaman, tidak. Tetapi dari arah Timur. Dia dari arah Timur, dia dari arah Timur.." dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Timur. (HR. Muslim 2942, dan Abu Daud 4326).
Lantas apakah makna Arah Timur ini? Ternyata dalam bahasa syariat, mata angin hanya memiliki empat arah, yakni utara, selatan, timur, dan barat. Arah seperti tenggara, timur laut, barat daya, atau barat laut tidak dikenal dalam syariat.
Maka dari itu ketika Nabi menjelaskan tentang kiblat Kota Madinah, Beliau memerintahkan agar penduduk kota menghadap antara timur dan barat. Kota Madinah, berada di utara Mekah. Selama penduduk Madinah menghadap ke arah selatan (antara timur dan barat) maka dia dianggap telah menghadap kiblat.
"Daerah antara timur dan barat adalah kiblat." (HR. Nasai 2243, Turmudzi 342, Ibnu Majah 1011 dan dishahihkan al-Albani).
Kembali ke fokus Dajjal muncul di Iran. Seperti dijelaskan di atas, jika Nabi Muhammad SAW menjelaskan jika nantinya Dajjal keluar dari arah timur. Namun dalam riwayat ini Nabi tidak menjelaskan secara pasti, timur yang mana si Dajjal akan muncul.
Jika dipahami secara syariat, maka yang termasuk didaerah timur antara utara dan selatan kota Madinah adalah daerah Saudi timur, Irak, Iran, dan negara-negara asia timur.
Namun ternyata, ada riwayat lain yang menegaskan tentang kota yang menjadi tempat keluarnya Dajjal. Dari Abu Bakr ash-Shidiq radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Dajjal keluar dari daerah di sebelah Timur, namanya Khurasan." (HR. Ahmad 33, Tumudzi 2237, Ibnu Majah 4072, dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Riwayat lain dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi." (HR. Ahmad 13344, Abu Yala al-Mushili dalam musnadnya 3639, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan: "Pertama mulai munculnya Dajjal di Asbahan, tepatnya di dataran bebatuan, yang dinamakan kampung Yahudiyah. Dajjal dibela oleh 70 ribu orang yahudi dari penduduk Asbahan." (An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Hal. 59).
Dua riwayat ini terlihat saling bertentangan, dimana khurasan terdiri dari Nishapur (Iran), Herat (Afganistan), Merv (Turkmenistan), dan berbagai negeri di Selatan sungai Jihun (sungai Amu Darya) (Mujam al-Buldan, 2:350).
Sedangkan Asbahan atau sering juga disebut Asfahan adalah wilayah Iran dan berada 340 km di Selatan Teheran. Ketika Bukhtanshar menyerang Baitul Maqdis dan menjadikan penduduknya sebagai tawanan, bersama orang Yahudi. Kemudian mereka ditempatkan di Asfahan. Akhirnya wilayah tersebut dinamakan kampung Yahudiyah. Ibu kota Asfahan saat ini adalah Yahudiyah (Mujam al-Buldan, 1:208).
Namun jika dilihat dari peta negara Iran, Khurasan dan Asfahan berimpit di bagian Timur Laut wilayah Iran. Hanya Allah SWT yang mengetahui pasti dari titik mana Dajjal akan muncul, yang pastinya dari 2 titik tersebut. Dan satu yang pasti, jika nanti saat kemunculannya Dajjal akan diikuti oleh banyak orang Yahudi.
Ternyata fakta ini kini kian terlihat. Berdasarkan catatan dari Frances Harrison, BBC News pada tahun 2006 lalu, ada sekitar 25 ribu Yahudi yang berdiam di negeri Iran. Meskipun lagaknya melawan zionis, tapi Iran menjadi tempat yang aman bagi Yahudi.
Pemimpin komunitas Yahudi Iran, Mr. Hammami mengaku bahwa Khomaini membedakan antara Yahudi dan Zionis. Dan dia mendukung Yahudi. Dari sinilah Kita bisa mendapatkan jawaban, mengapa Dajjal muncul di Iran. Wallahu A'lam Bishawab
0 komentar:
Posting Komentar