Hal tersebut membuat pabrikan yang berasal Eropa Renault ingin ikut bermain didalamnya, dan launching mobil mini crossover berkapasitas 999 cc.
"Indonesia pilih 1.000 cc karena pasarnya cukup bagus disitu," ungkap ASEAN Head of Product Strategy Renault, Quincy Govin, di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Selain itu mobil dengan harga dibatas Rp 100 jutaan penggunanya telah akan beralih ke kelas 1.000 cc dan penetapan harga Rp 117 juta dinilai Renault cukup tepat.
"Market di Rp 117 juta didominasi oleh LCGC sejak dilaunching 2013 akhir. Tren semakin lama semakin meningkat dilihat semester pertama 2016 kontribusi LCGC harga terjangkau itu telah meningkat kontribusinya di atas 20% jadi ada suatu growth," kata Direktur PT Indomobil Sukses International, Bambang Subijanto.
"Produk yg harganya di atas segmen itu gampang shifting kesana. Menjelang 2020 kami dengar bersama segmen middle class Indonesia telah akan mendominasi dan diramalkan antara 2025-2030 Indonesia mulai bisa bonus ekonomi dari segmen middle class, dan harga Rp 117 juta menjadi pertimbangan tepat buat kami," lanjut Bambang.
Bambang berharap dengan harga yg bersaing, Kwid juga dapat turut mengambil porsi di segmen tersebut.
"Mudah-mudahan meningkatnya segmen pasar Rp 117 juta, kue itu meningkat dan kami kebagian menikmati kue itu sendiri," tuturnya. (dry/lth)
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar